Menu

Cerpen berjudul Nokturne biru

 

Assalamualaikum wr.wb

Kali ini saya membagikan cerpen yang berjudul "Sebuah Nokturne Biru" oleh Zulky ponti . Mari kita simak cerpennya di bawah ini .


Sebuah Nokturne Biru"


         Berita remuk hari ini telah merampas seluruh harinya yang menggenggam rindu dan esok . Sebuah telegram biru muda tentang kematian dari Jakarta tiba pada saat jingga. Seorang nyonya yang lagi mengandung tua , ibu dari anak yang masih kecil ,penerima telegram duka yang malang . Rumah gelap .Pontianak gulita .

         Pagi kabut ketika hatinya masih basah oleh sekian kemelut yang belum rampung , seekor gagak membelah langit putih seolak menertawakan maut . Pagi yang putih .

         Hari itu putih membakar sisa nostalgik  yang penuh tawa dan purnama . 

           Enam tahun mereka hidup dalam keterpisahan , hanya dalam sapa bisu dan tutur rindu . Satu tahun sekali mereka bersapa hangat , saat libunran akhir tiba .

          Enam tahun berlalu , sang kekasih yang gagah kembali ke kota sederhana sebagai seorang psikolog dan seorang suami yang tercinta . Sebagai kekasih suami-istri , mereka membangun pernikahan yang madu .

         Jendela pagi melebar . Hari-hari penuh simfoni dan melankoni . Hari penantian tiba , bayi yang mungil yang ceria datang setelah sepuluh bulan dari saat mereka menggapai mimpi yang indah menjadi realita . Tangis bayi adalah musik yang paling merdu .

        Dua tahun setelah bekerja pada perusahaan farmasi , suaminya ditugaskan ke Jakarta untuk menghadiri rapat tahunan direksi di kantor pusat . Sepuluh hari yang direncanakan telah lewat ,suaminya belum juga pulang . Kemudian tiba surat suaminya yang memberitahukan bahwa dinasnya diperpanjang satu bulan karena ia ditugaskan ke Jerman barat untuk kontrak bisnis . 

          

         Suatu siang ."Papi.....papi....papi....mami....mami.." igau si Upik dalam tidur siangnya . Dia menepuk-nepuk pantat dan bahu anaknya . Upik terbangun kaget , menangis keras mengiris . Dia menggantikan celana anaknya yang sedang ngompol . 

         Hari-hari gelisah dan cemas . Telah gugur 40 lembar anak kalender .

           Hari itu ,tiba telegram yang menyobek . Suami nyonya meninggal karena operasi kanker yang gagal . .

        Kepergian suaminya , tanpa dia di sisinya dan tanpa sebab musabab sebelumnya adalah satu pukulan cemeti yang teramat tajam dan berat . Detik detik nestapa . Hari-hari papa . Kesedihan mengasah membelah awan beranak . Biru langit yang tersenyum telah berlalu . Panas tropika tak kuasa mengeringkan air sungai yang mengalir di pipinya .

          " Daripada jujur untuk ketidakbenaran ,lebih baik dusta untuk kebenaran" , tulis suaminya tanggal terakhir pada catatan harian sebelum keberangkatan . Kini dia telah mengerti makna ucapan itu , juga mengerti sikap suaminya yang pendiam serta lebih banyak menerawang dan mencari masa-masa lalu yang indah . 

         Lembaran-Lembaran dari buku harian suaminya seolah memberikan alamat menuju misteri ; penuh energi dan keunikan ,putus asa , maut ,harapan , cinta ,cita-cita ,ungkapan keindahan yang menyentuh . Dunia psikologi yang digulati suaminya selama delapan tahun telah memberikan ketabahan dan keuletan menantang maut sendirian dalam konflik kejiwaan yang keras dan terasing . Suaminya adalah seorang pengelana yang tak sempat menoleh kembali ke jalan yang telah dilewatinya dari puncak kejayaan karirnya . Onggokan pemikiran suaminya di bidang studi psikologi sosial porak-poranda diantara kertas kerjanya yang belum selesai . Suaminya seorang psikolog romantik , meninggalkan bait-bait syair indah yang tak rampung .  Dia hanya bisa membenahi kertas dan fosil-fosil cinta . 

           Menjadi janda bukanlah yang paling duka . Tapi ia teramat luka menanti bayi yang bakal lahir tanpa ayah . Bayi yang bakal hanya bisa menciumi sisa-sisa parfum pengantin orang tuanya ,kelambu hitam yang lusuh , ranjang yang kusut .

           Dia membakar catatan harian dan surat surat cinta yang tersusun rapi di rak buku , karena tidak berani berpaling ke masa silam .

            Sebuah Nokturne Biru berlalu disapu subuh . Bersama satu anak cilik dan satu janin , dia memasuki mimpi ungu yang jauh .



Selesai


Demikian isi cerpen yang saya tulis , semoga bisa bermanfaat dan mudah dipahami . Ikuti terus blog ini agar mendapat berbagai ilmu yang bermanfaat . 

Sekian dan terima kasih

Wassalamualaikum wr.wb


Tidak ada komentar:

Posting Komentar