Menu

Contoh teks Anekdot Politik, lingkungan, pendidikan dan sosial

 Assalamualaikum wr.wb

Selamat datang di blog ini , kali ini saya akan memberikan 4 contoh teks anekdot . Mari kita simak isinya berikut .



1. ANEKDOT TENTANG POLITIK


Sore itu pada halaman utama sebuah surat kabar nasional, terdapat sebuah berita disertai foto tentang perilaku wakil rakyat/pejabat negara yang tertidur saat sidang berlangsung. Bukan masalah pertama, jauh sebelumnya banyak sekali kasus yang ditayangkan di televisi tentang hal ini. Ayah yang merupakan seorang pedagang dengan memiliki penghasilan secara mandiri pun menjadi geram dengan kabar perilaku pejabat tersebut .


Ayah  : “Beginikah tingkah wakil rakyat tertidur pulas saat sidang berlangsung?”.


Andi  : “Meskipun tidur dalam mimpinya tetap memikirkan kesejahteraan rakyat loh Yah”.


Ayah  : “Mana mungkin mereka masih ingat rakyat ? Kamu ini ngaco”.


Andi  : “Ishhhh ayah, kok gak percaya. Pejabat itu ada kalanya saat tidur dan saat semangat dalam sidang Yah”.


Ayah : “Lho memang begitu ? Lalu kapan pejabat bisa semangat dalam sidang”.


Andi : “Nanti Yah, sidang di belakang layar yang bahasannya menarik”.


Ayah : “Jadi menurut mereka ini bahasan yang kurang menarik ?”.


Andi :  “Tentunya Yah. Nanti ketika bahasannya tentang proyek, gaji pejabat, dan jabatan serta semua hal yang mensejahterakan dirinya sendiri pasti mereka semangat dan tidak akan ngatuk bahkan tertidur saat sidang berlangsung”.

Ayah : "hehehe...kamu bisa aja"




2. ANEKDOT TENTANG LINGKUNGAN


Jangan Buang Sampah Plastik Sembarangan


     Saat arisan PKK di sebuah desa, seorang penyuluh lingkungan hidup meminta izin untuk mengadakan penyuluhan singkat tentang sampah. Penyuluh lingkungan hidup itu menjelaskan bahwa sampah plastik termasuk jenis sampah paling buruk, maka dari itu jangan sembarangan membuang sampah plastik, sebaiknya didaur ulang saja atau lebih baik digunakan kembali.


Setelah arisan PKK usai, waktunya pembagian konsumsi yang terdiri dari minuman dan beberapa jenis kue yang semuanya menggunakan wadah yang terbuat dari plastik. Ibu-ibu yang baru mengikuti arisan dan mendengar penyuluhan tentang sampah plastik itu pun akhirnya berinisiatif untuk mengumpulkan bekas wadah plastik makanan dan minuman dan kemudian langsung dimasukkan ke dalam tas si penyuluh lingkungan hidup itu.


Melihat banyak orang yang memasukkan sampah plastik bekas wadah makanan dan minuman ke dalam tasnya tentu membuat si penyuluh kaget dan bingung. Langsung saja, si penyuluh bertanya mengapa tasnya banyak dimasukkan sampah plastik?


Serentak ibu-ibu menjawab bahwa sampah plastik tidak boleh dibuang sembarangan dan sebaiknya didaur ulang, oleh sebab itu mereka memasukkan sampah plastik agar si penyuluh bisa mendaur ulang sampah plastik itu. Seketika itu juga si penyuluh lingkungan hidup langsung pamit untuk pulang.





3. ANEKDOT TENTANG PENDIDIKAN


Libur Panjang Sekolah


    Ketika pelajaran dimulai, terjadi dialog antar ibu guru dan muridnya.


Guru : Anak-anak, gimana perasaan kalian saat ini ?

Murid : Senang bu!

Guru : pertama-tama ibu akan menanyakan kata-kata bijak apa yang sering dikatakan bapamu?

Reza : Hidup ini harus kita “LANJUTKAN”!

Guru : oooh,bapak kamu pasti anggota partai demokrat ya ?

Reza : betul bu

Guru : Oh pantes, sekarang kamu!

Andi : Kata bapak saya hidup ini harus kuat seperti “BANTENG”!

Guru : Ohhh,pasti bapak kamu anggota partai PDIP

Andi : betul bu.

Guru : pantes,sekarang lanjutkan lagi

Lukman : kata bapak saya “Lebih baik memberi dari pada diberi”

Guru : Wow,itu baru betul,bapak kamu pasti ustat / pendeta atau semacamnya ya ?

Lukman : bukan bu.

Guru : ohhh pasti bapak kamu seorang yang taat ibadahnya kan ?

Lukman  : bukan bu.

Guru : pasti bapak kamu seorang yang baik dan suka bersosialisasi ya ?

Lukman : Bukan juga bu

Guru (kesal) : terus apa dong!

Lukman : petinju bu.

Guru : (kesal) hadeuhhh...(tepok jidat)

Hahahaha......





4. ANEKDOT TENTANG SOSIAL


Pada suatu hari Tutut, anaknya Soeharto lewat jalan tol di Jakarta. Penjaga tol menyebutkan tarif Rp 3.000.

Tutut yang tidak punya uang receh sehingga mengeluarkan pecahan Rp 50.000.

Penjaga tol : “Ini bu, kembaliannya.”

Bu Tutut : “Sudah… simpan saja buat keluarga anda.”

Penjaga tol merasa senang karena menerima Rp 47.000 rupiah dan langsung berterima kasih kepada Tutut.


Setelah beberapa jam Tommy datang, melewati jalan tol tersebut. Kali ini Tommy mengeluarkan uang 20 ribuan.

Penjaga tol: “ Ini pak, kembaliannya 17 ribu.”

Tommy: “Sudahlah, simpan saja buat sekolah anak anda.”

Penjaga langsung memasukkan kembalian itu kekantongnya dan berterima kasih banyak ke Tommy.


Setelah beberapa jam datang Soeharto dengan mobilnya lewat jalan tol. Soeharto mengeluarkan uang Rp 5.000 dan disodorkan ke penjaga tol. Soeharto menunggu. Lima menit berlalu. Lalu bertanya kepada penjaga tol.

Soeharto : ”Loh, mana uang kembalian saya?”

Penjaga tol: ”Ah bapak, masa uang 2.000 rupiah aja dibalikin. Tadi Bu Tutut dan Pak Tommy lewat kembaliannya 47.000 dan 17.000 aja diberikan ke saya, masa Bapak yang 2000 aja minta kembalian? .

Soeharto: “Anda tahu Tutut dan Tommy anak siapa?”

Penjaga tol: ”Ya tahu, Pak! Kan anaknya bapak presiden,”

Soeharto: “Nah mereka kan anak presiden. Sedangkan saya anak petani!! Sekarang, mana kembalian saya?”

Penjaga tol : (tercengang) hmmmmm...(sambil memberi kembaliannya)


Hahahahahahahahahhhhh.......









Demikian contoh teks anekdot , semoga bisa bermanfaat bagi pembaca . Ikuti terus laman blog ini agar tetap mendapatkan berbagai ilmu .

Sekian dan terimakasih

Wassalamualaikum wr.wb




Tidak ada komentar:

Posting Komentar